aku menjadi rapuh dan tersa goyah
bukan seperti rasa cemburu
lebih kepada sesuatu yang perlahan membayangiku
menggelayuti pundakku
menunggu saat aku lelah
pernah suatu kali aku hancur karena bayangan yang semu
yang sepertinya aku sendiri tak mampu tuk melihatnya
namun selalu kucoba untuk tetap tegak berdiri
tetap diam dan tak bergeming
sedikitpun
kini aku ada dalam suatu masa
dimana bayang-bayang itu seperti enggan untuk menjauh
sepertinya dia nyaman dengan apa yang ada
melihatku
menatapku
dan akan menjadi ancamanku
pikirkan akan sebuah kenyataan
coba tolong untuk melihat dengan jelas tentang hati
lihat aku yang diam
lihat aku yang bergeming
lihat aku yang marah
dan
jangan pernah menunggu aku untuk diam setelah itu
karena kamu,
bayang2 itu
bukan hanya akan menjadi buih
bukan pula hanya menjelma menjadi asap
tapi akan aku hilangkan
putihkan semuanya
karena mata hati itu tak pernah mau mengahargai aku
menghargai tatapan mataku
menghargai segalanya.
nov.4.2008
karena mata hati itu tak pernah mau menghargai aku
ReplyDeletemenghargai tatapan mataku
hmmm..how come..