3.9.13

Prove

               When i say ; Yes i Do



"Eh, nanti pas lu nikah, lu mau pake cincin kawin ga?"

"Gw sih pake, kayaknya..."

"Ah, gue mah ngga mau ah! Ngapain?"


Ngapain yaa sebetulnya kita pake cincin kawin? Perlu atau butuh? Here we goooo...

Hollahoii O-Rangers!
Apa kabaaar nih? Semoga tetep yahuud yaah..
Seperti yang sudah gw mention sedikit diatas soal cincin kawin, sebetulnya perlu ga sih? Gimana kalau menurut kalian?

Pembicaraan tadi masih sering gue denger dikalangan temen-temen gue ; baik yang udah nikah ataupun yang akan menikah. Kebanyakan dari mereka sih memutuskan pake cincin kawin lebih kepada 'yaudahlah ya pake aja, ribet amat cincin doang'. Atau ada juga yang tipikalnya SSTI alias suami suami tunduk istri. Ada juga yang sistemnya 'sesuai jadwal'. Jadwal dalem kota pake cincin, luar kota liat sikon aja, kalo aman sih mending ngga usah dipake.

Nah, O-Rangers termasuk yang mana?

Sebelum nikah, gue sudah berjanji sama diri gue sendiri untuk memakai cincin kawin -untuk selamanya-. Bukan buat gaya-gayaan atau membuktikan sesuatu sih, tapi lebih kepada memang hati gue sudah memutuskan demikian. Awalnya malah, gue mau ngikutin tradisi orang barat yang pake cincin kawin dikiri. Tapi karena banyak pertimbangan (termasuk kebiasaan kita menggunakan tangan kiri sebaai 'alat pembersih') gue mengurungkan niat untuk memakai cincin kawin di tangan kiri.

Akhirnya, gue mamakai cincin itu di tangan kanan.

Bukan dengan alasan apa-apa sih, tapi lebih kepada memang gue pengen pake aja. Mungkin kalau ditanya alesan, alasan gue adalah "Supaya orang lain ikut menjaga harkat dan martabat gue". *tsaah

Pada awalnya sih gue berfikir kalo memakai cincin kawin itu adalah sebuah bukti kalo kita setia dan menghargai pasangan. Tapi dari banyak contoh sih, cincin kawin itu tetap melingkar disaat mereka ingkar. Jadi sebetulnya hanya sebuah simbol saja?

Gue membiasakan diri gue untuk 'sadar' dengan kondisi -menikah- gue sekarang. Dikarenakan gue adalah tipikal yang cuel, slebor, sekena nya, dan rada sarap, cincin kawin ini lah yang sebetulnya banyak 'mengingatkan' diri gue untuk selalu behave. 

It's work.

Jadi kalau kelakuan temen temen gue yang blarakan berubah menjadi luarbiasa soleh dan anggun dikarenakan dia 'menjalankan' jilbabnya, nah, problem cincin ini adalah versi gue.

It's not just a ring. It's my word to say "i'll be yours for the rest of my life"

Promise.


With love,
Arcanna