Showing posts with label day by day. Show all posts
Showing posts with label day by day. Show all posts

17.4.12

Pindah

Dear O-Rangers...

Setiap perjalanan hidup itu pasti memiliki sebuah dinamisme yang pasti ujung-ujungnya adalah sebuah pergerakan, perubahan, pergantian dan perpindahan.

yap,
setelah berpikir beberapa saat dan mempertimbangkan beberapa hal, saya memutuskan untuk pindah rumah.
tidak akan ada perubahan dalam segi internal, tapi mungkin lebih dinamis, lebih pop, dan lebih....

tersurat :D

dan kamu, bisa bermain kerumah baru saya kapanpun tanpa perlu sungkan... :)

alamat rumah baru saya adalah

arcanna.tumblr.com
semestajingga.wordpress.com


Terimakasih sudah melihat isi rumah ini selama bertahun-tahun.. :)



Dengan berat hati melangkah,

Arinda Casni

29.2.12

Jadi...Salah Gue?!

Mengapa besar selalu menang   
Bebas berbuat sewenang-wenang
Mengapa kecil s'lalu tersingkir
Harus mengalah dan menyingkir
Apa bedanya besar dan kecil
Semua itu hanya sebutan
Ya . . . . . . walau didalam kehidupan 
Kenyataannya harus ada besar dan kecil
 Besar dan Kecil - Iwan Fals


Heloohoyy O-Rangers..
Apa kabar nih?
Sehat yaaa? Amiinnn..

Lagu oom Iwan diatas bakalan jadi tema postingan gw hari ini.
Lucu kalo kata gw, ketika orang-orang ribut ngomongin kesetaraan gender terus berisik banget demo soal hak asasi manusia tapi egois rebutan 'space' dijalan raya.

Ketika lu memutuskan untuk concern terhadap sesuatu, sebisa mungkin sesuatu itu memang timbul dalam diri lu dan keputusan untuk take concern pun diambil dalam keadaan sadar jasmani dan rohani. Kenapa? Malu guys ketika lu sudah berkoar-koar, berbusa-busa dan selalu semangat 45 menggalakkan sesuatu itu secara eksplisit, tetapi tanpa disadari lu melakukan apa yang lu tentang itu secara implisit.

Jalan raya, bagi gw adalah milik bersama.
Milik bersama berarti tidak ada seorang pun yang berhak mengklaim jalan raya tersebut adalah punya dia.
Tidak ada kepemilikan.

Perihal jalan raya yang semakin hari semakin padat dengan jumlah kendaraan, ya itulah hidup di dunia.
Manusia bergerak, tumbuh dan berkembang. Pergerakan intelegensi manusia yang semakin baik dari abad ke abad mempengaruhi kemunculan teknologi yang akhirnya berujung pada sebuah kehidupan. Gaya hidup.
Dijakarta, kota yang termasuk kedalam kota terpadat, tersibuk, dan disebut-sebut sebagai kota metropolitan, sudah tentu pergerakan manusia didalamnya pun akan masif.
Menurut gw, hal ini ngga bisa diprotes. Mau diprotes bagian mananya?
Bagian perkembangan manusianya? Itu alami, kodrat.
Bagian semakin padatnya manusia? Itu alami, manusia suka ko menambah angka pertumbuhan manusia lainnya. Mereka menyukai proses-nya.
Bagian gaya hidup yang semakin hedonis? Itu globalisasi, perubahan. Pertanyaannya ; siapa yang bisa menghentikan dan merubah serta mencegah sebuah perubahan? Tuhan.

Bergerak dari semakin hedon-nya manusia didunia umumnya dan di jakarta khususnya, berimbas pada melonjaknya kurva penjualan kendaraan. Tidak relevan? Ah, masa.... Coba deh kalian nongkrong jam 9 didepan kantor gw didaerah kuningan, kemudian coba hitung ada berapa banyak mobil dengan harga diatas 300 juta.
Jawabannya : ratusaaaan? Lebih! :)

gw sih disini ngga mau ngebahas soal hedon meng-hedon, tapi gw mau bahas soal kepemilikan jalan raya.
Lebar jalan protokol diibukota ini ngga lebih lebar dari rumah-rumah mewah dikawasan kuningan dan menteng.
Mungkin dalam perhitungan orang dinas perhubungan, volume kendaraan yang dapat tertampung disetiap jalan nasional di indonesia itu tidak lebih dari 1:3. Satu ruas jalan banding tiga lajur. Nah sekarang? 2 jalur mobil plus 4 jalur motor.

Nah, ngomongin soal pembagian hak jalan, rasanya sih, kalo menurut pendapat gw, ngga ada yang berhak membagi-baginya. Mau berdasarkan rasio besarnya kendaraan, ataupun banyaknya jumlah kendaraan.
Menurut gw, semua orang yang berada dijalan raya memiliki hak yang SAMA.
Mau itu jalan kaki, naik sepeda, naik motor, numpang bajaj, bawa beca, naik angkot, nyetir sendiri ataupun nyetir buskota.

KITA BUKAN SIAPA-SIAPA YANG BERHAK MEMBAGI JALAN RAYA ATAS NAMA HAK APAPUN.

Jalanan itu bagaikan rimba raya.
Siapapun yang ada disana mengikuti hukum alam yang memang sudah ada darisononya..
Mungkin lebih polite kalo kita berbagi saja jalanan yang memang sudah tinggal segitu-gitunya itu.

Lucunya, arogansi manusia yang hidup didunia ini lebih mendominasi ketimbang mempergunakan unsur hati dan kepala.

Semakin macetnya jalanan diibukota, orang-orang yang merasa diriinya superior mencari orang-orang yang bisa disalahkan atas ketidak-lancaran transportasi mereka.

Orang yang bawa mobil berkali-kali menyalahkan orang yang naik motor adalah biang dari kemacetan jakarta karena jumlah motor yang semakin lama semakin menyaingi jumah bayi yang lahir. Kalo dulu ada istilah 'baby boom', kini mungkin lebih bagus kalau diganti 'motorcycle boom'.

Karena merasa dirinya tidak merugikan orang yang bawa mobil, orang yang bawa motor berbalik menyalahkan orang yang bawa mobil karena kalau menyetir suka terlalu mepet kekiri -yang mana merupakan aturan pemerintah menempatkan motor disebelah kiri-, sehingga motor ngga bisa lewat.

Sang pemobil (orang yang bawa mobil) ngga terima dengan argumen pemotor (orang yang bawa motor) yang menyebutkan pemobil suka mepet kekiri. Pemobil balik marah dan menunjuk barisan motor yang menyelinap disela-sela antrian mobil. Bahkan, terkadang membuat jalur baru ditengah-tengan lajur mobil.

Pemotor yang merasa terpojok dan tidak lagi memiliki ruang gerak lebih, kemudian memilih untuk menghalalkan segala cara, agar mereka sampai ditujuan. Trotoar adalah korban pemerkosaan hak jalan raya.

Ketika pemobil semakin mepet kekiri dan pemotor akhirnya melakukan bypass dengan naik ke trotoar, pejalan kaki kemudian demo karena bingung mau jalan disebelah mana kalau trotoarnya dipake jalur baru untuk motor dan disebelah trotoar cuma ada selokan?
Pejalan kaki yang frustasi akhirnya mencari orang yang harus bertanggung jawab atas hilang-nya pedestrian mereka. Dan....siapa lagi yang paling 'berhak' untuk disalahkan selain aparat dan pemerintah? Klasik.

Bukan sampai situ saja, aparat dan pemerintah yang merasa dirinya sudah cukup oke melakukan tugasnya tidak terima dengan tuduhan para pengguna jalan raya. Mereka berusaha untuk mengatasi keadaan dengan memberikan peringatan kepada pengguna jalan raya. Sayangnya, hampir selalu random. Banyak yang tidak salah kena tilang.

Pengguna jalan raya yang tidak bersalah dan kena tilang pun mengadukan keluhannya kepada komunitas-komunitas yang concern dengan para pengguna jalan. Dan merekapun melakukan aksi turun ke jalan serta semacam kampanye dan sedikit menyindir para pelanggar jalan.

Dan pelanggar jalan punya jurus efektif kabur dari kewajiban hukum dengan bilang "saya ngikutin yang depan aja mas!"

Dan agaknya, kampanye pun tidak akan menghentikan perseteruan pembagian hak prerogatif pengguna jalan raya. Lalu,

MAU SAMPAI KAPAN???

Mau sampai kapan kita ngeributin jalan raya yang tinggal segitu-gitunya lagi?
Buat gw, ngga ada yang bisa disalahin selain pribadi kita masing-masing.

Pemobil sama sekali ngga salah karena dia beli mobil. Lah, sapa elu berani-berani ngatur orang untuk beli mobil atau ngga. Kan kalau dia beli mobil, pake duit dia bukan elu.
Pemotor juga ngga dosa dengan dia beli motor. Lah, orang cuma mampunya beli motor, masa harus maksain beli mobil demi image doang?
Pejalan kaki apalagi, mereka sama sekali buka orang yang harus disalahkan. Lah orang die jalan pake kakinya sendiri kok!
Bis kota juga ngga salah-salah amat. Lah, sapa elu ngelarang orang cari duit dengan jadi supir bis?

Bagi gw, lebih baik kita introspeksi diri aja. Apakah selama ini kita sudah melakukan hal yang benar? Bagi gw, baik itu belum tentu benar, dan benar itu belum tentu baik.
Sudahi lah saling menunjuk muka orang lain karena merasa kita lebih berhak untuk sesuatu yang pada dasarnya sesuatu tersebut tidak memiliki sifat kepemilikan.

seperti memperebutkan cinta dari orang jomblo. cinta orang jomblo kan bukan milik siapa-siapa.. :p

Jadi pada intinya gw nulis panjang lebar ini adalah...
hargai lah kepentingan sesama pengguna jalan. semua ingin cepat. semua ingin lancar. dan semua juga ingin aman dan tentram.

akhir kata,
redamlah hawa nafsu untuk menyelak barisan dan antrian wahai pemobil...
singkirkan ide kreatif untuk membuka jalur baru diatas trotoar dan jembatan penyebrangan wahai pemotor...
teguhkanlah hati dan kuatkan niat untuk selalu menyebrang pada tempatnya, minimal di zebra cross supaya kalo kesenggol bisa ngambek wahai pejalan kaki...
dan janganlah tergoda untuk berhenti ditengah jalan dan menyerobot jalur transjakarta wahai angkutan kota...



RESPECT!
Arr


23.2.12

RESPECT! [capslock : on]

Hollahoii O-Rangers...
How's your day?
Semoga di malem jumat ini as good as usual yaaa?

Biasanya, kalo gw udah nulis blog, artinya pikiran gw terusik-bahkan terganggu- dengan hal-hal yang umumnya sih gw alami sendiri dikeseharian gw.  Nah kaya yang sekarang lagi gw rasain nih O-rangers. Ngga jauh-jauh sih temanya dari 'urus aje hidup lu sendiri'.. :)

Gw itu punya satu kepercayaan yang, yah, kalo bisa dibilang agak-agak aneh. Gw itu gampang banget keganggu dengan orang-orang yang ribet, too much take concern with my life, my problem and everything mine.
Gw itu gampang banget keganggu dengan hal-hal yang sifatnya ngacak-ngacak ranah pribadi orang atau ngelewatin 'police line' yang udah gw pasang didalam hidup gw.

Gw yakin ko setiap orang punya batas-nya masing-masing. Ada yang ketutup banget atau kebuka banget. Gw ngomong gini bukannya gw bukan orang yang ngga pengen tau urusan orang alias KEPO atau FUDUL ; gw suka -bahkan sering- penasaran dan pengen tau dengan urusan orang, BUT, selama ini, sejauh yang gw sadari, gw tetep menghormati privacy mereka karena GW JUGA PUNYA PRIVASI.

simpel kan?

Buat gw, hidup bersosialisasi dengan manusia lain itu simpel banget. Jangan pernah melewati batas orang lain yang SELALU TIDAK PERNAH terlihat karena gw pun PUNYA BATAS ITU. Sesimpel itu? iya.

Dan semua hal diatas related to kejadian gw hari ini.

Jejaring sosial Twitter kadang mengharuskan kita untuk ask permission to someone who wants to follow us ketika dia 'memutuskan' untuk berteman dengan kita.
Gw termasuk orang yang memprotect akun twitter gw dan kalau ada orang yang mau follow gw dia harus send follower request ke gw untuk gw accept.

Masalahnya adalah :

HARUS YA GW FOLLOW BALIK ORANG YANG MEMUTUSKAN UNTUK FOLLOW GW?

Buat gw, alasan gw protect akun twitter gw aja harusnya sih udah cukup jelas untuk menandakan bahwa gw ngga suka sembarang orang cari tau tentang hidup gw. Disamping kadang gunanya cuma buat ngabisin rasa penasaran, kadang ngga ada gunanya.

Kalau sampai sejauh tulisan ini lu melihat gw adalah orang yang sombong atau belagu ; it's your own problem not mine. Karena itu adalah persepsi lu terhadap gw. Buat gw ngga masalah. Haters itu ada sebagai penyeimbang supaya manusia sadar dia itu ngga akan pernah sempurna dan ngga akan pernah bisa memuaskan rasa haus dirinya akan pencitraan dan harapan orang lain. Standar lah ; Manusia tidak akan pernah puas.

Buat gw, menerima follower request dari seseorang itu mesti ada alasannya. Selain biasanya memang minimal pernah liat mukannya atau pernah berinteraksi dengan dia, ya memang didunia nyata gw kenal dan berteman atau memiliki hubungan dengan seseorang itu.
Terlepas dari itu, maaf, gw ngga ngejar target buat punya followers ribuan atau jutaan kok. Eksis amat.

Masih dalam definisi yang diambil dari kitab dalam otak gw, twitter itu fungsinya kurang lebih sama dengan SMS, atau aplikasi messeger lainnya yang secara mendasar fungsinya adalah membuat komunikasi. Bedanya, gw maunya komunikasi dengan orang yang gw kenal dan kenal gw. Masalah?

Bukan gw ngga mau menambah teman baru melalui akun twitter dan akun-akun lain di jejaring sosial... Tapi setelah gw perhatiin, ujung-ujungnya, cuma buat nambah follower doang kan? Saling mention ketika memang perlu memention. Ketika ngga, mantau timeline aja.

Masih banyak kok cara berteman yang lebih menyenangkan selain lewat 'random request' ke akun jejaring sosial orang. berkenalan secara langsung lebih enak. Bisa lebih tau gimana mukanya, gimana cara ngomongnya, kepribadiannya, dan lain-lainnya.

Menurut gw, ngga ada regulasi yang mengatur seseorang harus mem-follow balik orang yang dengan sadar mem-follow dia, begitu juga sebaliknya ; seseorang harus meminta orang yang secara sadar dia follow untuk mem-follow balik.
Basic-nya, perihal follow-memollow ini sih tergantung orangnya aja.. Ngga bisa dipaksain.. Santai aja, ngga usah ribet. Ngga mempengaruhi hidup kita secara signifikan juga kok dengan perihal ini.

Kalau soal orang yang membiarkan timeline bisa dibaca bebas oleh orang lain sih gw ngga mau tau. Itu kembali lagi kepada pilihan dan keputusan yang mereka ambil, terlepas dari alasan apapun yang mendasarinya. Lagian, itu urusannya dia bukan gue. :D

Jadi, pada intinya adalah....
Ya, hidup masing-masing aja lah. Hidupi kehidupan lu and i'll live mine. :)
Respect people...



Love,

Arr

7.2.12

Klakson dan Management Qalbu

Hollahoii O-Rangers!!
How's your day? Semoga hari senin ini ngga ada unsur bad atau hate-nya yaaa :)
Hari senin gw dimulai dengan rapih-rapih pindah tempat duduk dikantor.. Tadinya, tempat duduk gw udah pewe banget! Deket jendela. But, karena satu dan lain hal, juga demi kepentingan khalayak ramai, gw terpaksa pindah. But, siapa tau ditempat duduk yang sekarang ini bakalan lebih pw? Ya ngga?
Aniwei, hari ini gw mau sedikit cerita soal pengalaman pribadi gw yang sedikit banyak dibumbui oleh beberapa pemikiran dangkal dan super absurd.

So, let's press the scroll down.


Sudah hampir 5 tahun gw tumbuh dan berkembang biak di ibukota Jakarta yang kalo kata Muse mah, udah kaya supermasive black hole. Dari mulai gw yang ngga tau apa-apa soal angkutan kota, sampai yang gw selalu bilang "Gw tuh ngga suka Jakarta!" sambil tetep nyari kerjaan disana. Hehehe..
But satu hal yang sepertinya selalu sukses membuat gw kehilangan mood adalah ketidaksabaran orang-orang yang hidup di Jakarta. Gw ngga bilang orang jakarta asli loh, bukan juga gw bilang orang manapun. Maksud gw adalah semua orang yang hidup, mencari kehidupan, menghidupi dan menghidupkan Jakarta. termasuk gw sepertinya.

Entah karena budaya yang lambat laun tercipta atau memang setiap individu membawa arogansinya sendiri ketika sedang melakukan aktifitas di Jakarta ini. Sampai sekarang pun gw masih penasaran, sebetulnya, apa yang menjadikan orang-orang itu begitu 'brutal'?!

Sekarang, jika gw berhenti di belakang garis putih dilampu merah, tanpa harus melihat ke arah traffic light, gw bisa tau kapan lampu merah berubah menjadi hijau. Gimana bisa? Mudah saja.
Ketika lampu merah (apalagi kalau ada time counter-nya) akan berubah menjadi hijau, pada saat dia berpindah sebentar ke lampu kuning, orang-orang akan dengan serentak membunyikan klakson mereka. Itu tandanya sudah -akan- hijau, atau kita harus jalan.
Tapi jangan salah, kadang, ketika lampu masih merah dan hitungan di time counter-nya masih 5 second lagi, banyak juga yang sudah mengambil inisiatif untuk memencet klakson mereka. Oh, mungkin, mengingatkan gw untuk segera bersiap jalan.

Kalau untuk dua urusan diatas sih, masih bisa dijejali ke otak gue. Tapi kalo untuk urusan yang satu ini, agaknya sih otak mereka yang harus gue jejali.
Bukan baru satu kali gue alami kejadian absurd ketika lampu merah masih menyala. Seperti biasa, gw suka meregangkan tangan gw yang pegel gara-gara mencet kopling. Tiba-tiba dari belakang ada mobil dan motor yang dengan intensifnya ngelaksonin gw. Sebelum gw nengok, gw ngecek dulu keberadaan gw. Gw cek lampu merah, masih 30 detikan lagi. Gw cek posisi gue, ngga ngalangin orang yang mau belok kiri, terus gw cek lagi, gw masih dibelakang garis putih ko. Terus kenapa mereka ngelaksonin gw yah?

Karena mereka masih ngelaksonin gw, gw nengok dan bilang 'kenapa?' dari balik helm gw. Ngga kedengeran sih kayanya, cuma gesture kepala gw dimengerti oleh mereka. Kemudian, sambil sedikit tinggi nada bicaranya, salah seorang pengendara tersebut bilang "Maju dong lu!".

Lah, maju kemane?

Karena gw belum ada hak untuk maju, maka gw diem aja. Tapi mereka tetep ngelaksonin gw. Kuping gw sebetulnya masih sanggup denger suara knalpot bobokan yang suaranya berdesibel-desibel lebih nyaring, tapi kalo terus-terusan gini, gerah juga yah. Akhirnya, gw maju sedikit dan membiarkan motor berisik itu maju kesebelah gw. Gw pikir, dia emang mau berenti sejajar dengan gw, tapi ternyata, dia mau nerobos lampu merah toh.....

Jadi, kesimpulan selama kurang lebih 15 detik dia terus menerus ngelaksonin gw sambil sedikit ngomong kasar itu untuk nerobos lampu merah... Mudah-mudahan dia sempet introspeksi diri sebelum tiba-tiba kendaraan lain khilaf untuk ngerem yah...

Yang ingin gw tanyakan adalah "Apa fungsi klakson -Anda-?"

Buat gue, klakson itu ngga terlalu penting-penting amat sih keberadaannya. Paling cuma buat tanda -kalo gw udah dirumah, tolong bukain pagernya- doang.
Kalau Anda, sudah menggunakan klakson untuk apa aja?

Kalo bokap gw, selalu mencet klakson dimanapun kapanpun ketika ada apapun yang menghalangi jalan dia. Gw sih beberapa kali berantem sama dia soal kebiasaannya itu. Bukan soal dia ngelaksonin apa atau siapa, tapi lebih kepada BERISIK.
Kebayang kan setiap ada yang menghalangi jalan dia terus dia klaksonin?

Kalo nyokap gw, selalu nyuruh mencet klakson ketika gw nyetir mobil, dan ada motor yang jalannya persis didepan lampu kiri gw. Atau, ketika gw mau nyusul mobil atau motor.
Gw sih seringkali ngga ngelakson. Bukan karena ngga pengen mereka aware, tapi lebih kepada NYUSUL AJA RIBET AMAT.

Begini,
Menurut gw, penggunaan klakson itu seharusnya untuk hal-hal yang penting dan urgent aja. Ngga semua hal harus diklaksonin.
Apalagi yang berhubungan dengan arogansi dan sifat memiliki yang terlalu berlebihan kepada jalanan.
Ketika Anda membunyikan klakson karena orang didepan Anda menghalangi jalan Anda, memang, ada aturan atau fatwa yang tertulis menyangkut ketidakbolehan seseorang atau sesuatu menghalangi jalan Anda?
Alasan apa yang mendasari Anda memiliki kesombongan untuk menyuruh orang didepan Anda menyingkir dari hadapan Anda, agar Anda dapat bergerak bebas?
Jika kemudian dalih Anda "Lagian motor jalan ditengah" atau "Lama amat sih jalannya, buru-buru nih!" siapa yang harus disalahkan dan bertanggung jawab atas keadaan mereka?

Jalan raya yang ukuran lebarnya sudah segitu harus rela Anda bagi dengan puluhan orang pada saat yang bersamaan. Itu sih, ngga perlu saya jelaskan dapat darimana teorinya. Ketika Anda memutuskan untuk membeli sebuah kendaraan apapun jenisnya, Anda harus siap berbagi jalan dengan jutaan warga yang juga memiliki kepentingan seperti Anda.

Tidak ada aturan yang tertulis bahwa mobil berhak mengklakson motor, motor berhak menyingkirkan sepeda atau tukang jualan yang memakai roda, dan sepeda berhak mengambil langkah pejalan kaki.
Semua punya hak yang sama ketika sudah turun ke jalan.
Tidak ingin mengantre dalam kemacetan yang sudah bisa dijadwalkan layaknya kereta api? Silahkan hubungi petugas keamanan yang memiliki motor ber-cc besar, memakai lampu strobo, dan biasa parkir dibawah flyover, deket lampu merah, belokan putar balik, bahkan dibalik semak-semak.
Mungkin Anda bisa memiliki kesempatan untuk berjalan tanpa hambatan.

Bagi gw yang hanya warga menumpang diJakarta, perilaku memencet klakson seagresif menginjak gas adalah perilaku yang cukup membuat emosi. Sampai gw mencari apa sebetulnya hal mendasar yang membuat mereka melakukan hal tersebut? Mungkin jawabannya adalah Sabar.

Memencet klakson ketika lampu masih merah ; tidak sabar menanti lampu hijau dan gemas melihat jalan didepannya kosong. Dia mungkin lupa, disaat lampu kita merah, lampu lain berwarna hijau...
Memencet klakson ketika ada sesuatu yang menghalangi didepan ; tidak sabar dalam perjalanan dan merasa dia memiliki hak lebih untuk jalan duluan. Dia mungkin tidak sadar akan berjalan zig-zag membelah arus demi menemukan kelancaran...
Memencet klakson ketika seseorang dengan tidak sengaja atau sengaja menyalip anda dijarak yang sangat dekat ; refleks umum yang dicampur sedikit rasa kaget dan shock. Karena mungkin kurang sabar menjaga emosi, kemudian memencet klakson sangat paaanjaaang dan laaaamaaaa. Dia mungkin shock dan syarafnya sedikit konslet sehingga lupa mengangkat jempol dari tombol klakson yang mungkin juga konslet....
Memencet klakson ketika tidak ada apapun yang harus diklaksonin ; agaknya, Anda sudah harus pergi berlibur ke alaska dan merendamkan kepala Anda pada gletser yang tengah mencair.

Kongklusi dari curhat gw diatas adalah, pergunakan-lah klakson Anda yang kadang bunyinya seperti sapi mau beranak dengan sebaik mungkin. Karena seperti genre musik, ngga semua orang suka yang bising.


Nooot..not...nooott...not!



Arr

1.2.12

Respect, Rules and Randomness

hollahoiii O-Rangers...

Sebenernya udah lama banget gw pengen nulis tentang ini tapi keburu lupa melulu. Hahaha. Biasa lah, gw emang cepet inget gampang lupa. :D
Baydewey, topik ini sebetulnya udah lama juga jadi bahan 'riset' gw dengan diri gw dan lingkungan gw.. So, here it is.

Menurut bang gugel, arti respect in english adalah
esteem for or a sense of the worth or excellence of a person, a personal quality or ability, or something considered as a manifestation of a personal quality or ability

atau juga artinya bisa
deference to a right, privilege, privileged position, or someone or something considered to have certain rights or privileges; proper acceptance or courtesy;

Kalo dibahasa indonesia-in, respect itu adalah
saling menghormati

Sesimpel itu? Iya.
Buat gw, respect itu malah lebih simple lagi. Ngga usah ngurusin urusan orang lain. Simple kan? :D

Gini loh O-Rangers,
Studi kasus gw berawal dari sekelompok manusia yang menamakan dirinya komunitas, yang bergerak secara solidaritas dan kadang suka sedikit lupa moralitas.
Gue disini memang tidak memiliki kapabilitas untuk membicarakan apa itu moralitas, tapi, bukankah kita semua sudah tau apa itu moral dan moralitas?
Terlepas dari moralitas, gue disini mau ngebahas soal kecenderungan manusia yang sepertinya sudah mendarah daging dan beranak pinak ; ngga ngaca.
Kenapa gw bilang ngga ngaca adalah kecenderungan manusia yang sudah mendarah daging? karena kadang manusia melakukan sesuatu itu tanpa berpikir panjang atau berpikir bagaimana sesuatu itu bisa berdampak bagi orang lain.

Seperti sebuah aksi bernama KAMPANYE. Bukan, bukan kampanye capres yang mau gw omongin, tetapi kampanye tentang isu atau masalah tertentu.
Ketika anda memutuskan untuk peduli dan concern terhadap suatu isu (apapun itu), cobalah untuk tidak mengeneralisasikan semua orang melakukan hal yang sama. It's easier when you put some RESPECT on your CAMPAIGN. Karena, siapa yang bisa menentukan bahwa Anda benar dan Mereka salah?. Just spread your CAMPAIGN with HEART. Karena Anda, Kamu, Saya, Dia, dan Mereka (masih menjadi) Manusia.
Yap, quote tadi ditulis sendiri oleh si gue berdasarkan rasa eneg gw tentang ketiadaaannya rasa saling menghormati, menghargai dan mencintai antar umat manusia. Manusia (mungkin termasuk gw) akan cenderung menyalahkan orang lain yang melanggar suatu aturan yang dipercaya oleh sekelompok aksi, gerakan, atau komunitas. Manusiawi sih ketika dia berbuat salah, kemudian kita menegurnya. Tapi, entah mengapa, atau mungkin karena merasa punya banyak kekuatan, cara menegurnya tidak pernah BIASA.

Tolong jangan menuduh, menunjuk mereka dengan tangan anda, menghakimi seolah-olah Andalah sang hakim abadi. Ingat tidak bahwa kalian juga manusia?
Gw, jujur, paling ngga suka sama sekelompok komunitas atau apapun itu yang bergabung membentuk suatu kelompok, ketika menemukan orang lain yang tidak sepaham, kemudian menjadi arogan dan membabi buta menyalahkan orang tersebut.
Siapa elu berani bilang orang itu salah atau ngga?

Bukan gue sok-sok-an idealis atau sok suci. Gw pun kadang suka ngejudge orang lain salah atau benar. Tetapi apakah kemudian gw mengeneralisasikannya? Ngga.

Banyak hal sebetulnya yang berhubungan dengan respect. Buat gue, respect itu lebih kepada menghargai apa yang dia atau mereka percaya tanpa berusaha mengusik, mengubah, apalagi menjudge salah atau benar. Jika dia atau mereka melakukan pelanggaran atau tidak sepaham dengan kita, kita bisa memberi tahu apa yang KITA ANGGAP benar dan tetap mendengarkan apa yang MEREKA ANGGAP benar.

Perbedaan itu biasa, dinamika namanya.
Tapi kalau sudah berhubungan dengan suatu idealisme, paham, konsep, prinsip, dan kepercayaan, lebih baik berhati-hati. Nampaknya memang sengaja diciptakan perbedaan untuk itu.


Mungkin pemikiran gw rada nyeleneh atau gila. Tapi bagi gue, pasti selalu ada cara yang baik, positif, berkelas dan mudah-mudahan ngga ada yang tersakiti untuk menegur seseorang jika dia berbuat salah atau paham yang dia percaya sepertinya menyimpang. Bukan berarti gw membebaskan orang lain salah tanpa membetulkannya, tapi lebih kepada

Hidup lu, hidup lu ; Hidup gw ya hidup gw. Perihal lu membagi hidup lu dengan gw dan orang lain, itu urusan lu.

Kita emang makhluk sosial, tetapi jangan pernah lupa bahwa ngga semua hidup kita perlu disosialisasikan. Sebagai seorang makhluk sosial, keinginan untuk membantu orang lain yang ada dalam kesusahan agaknya sudah menjadi naluri manusia, tapi selalulah ingat bahwa care dan mencampuri urusan orang lain hanya berbeda dari seberapa dalam kita 'masuk' kedalam masalah tersebut.

Gue pun sedang berlatih untuk memilah dan memilih mana yang harus gw bagikan keseluruh dunia, mana yang harus gw simpan. Mana yang merupakan pengumuman, mana yang ternyata sebuah rahasia. Belajar respect dengan kepentingan orang lain subjeknya.

Buat gue, agaknya lebih nyaman jika gue 'memberi contoh' tentang sesuatu yang sepertinya benar, daripada menunjuk, memaki, dan berteriak-teriak bahwa itu salah sambil tidak melakukan tindakan apapun.

simplenya, jika sesuatu dirasa salah, maka pertanyaan berikutnya adalah "Apa Solusinya?"
Aturan dibuat bukan untuk mengekang kebebasan hak seseorang bermain-main didunia, melainkan menjadi kontrol nurani kita sebagai seorang manusia. Adanya pelaggaran bukan hanya karena lemahnya ranah hukum saja, tetapi juga lengahnya aparat kita menindaklanjuti, luruhnya moralitas pribadi kita dan luluhnya hati kita pada keadaan yang 'memang sudah begini dari dulu'.

Harusnya, eh, Idealnya,
Sanksi sosial yang diterima oleh pelaku pelanggaran sudah sepatutnya lebih mujarab dibandingan hukuman denda dan kurungan jeruji besi. Tetapi, lingkungan sosial juga lama kelamaan mengaminin apa yang dilakukan oleh pelanggar tersebut.
Yah itulah sebetulnya yang menjadi masalah. Hehehe.


Sekali lagi, memang bukan kapasitas gw untuk ngomong soal aturan, hukum, atau blaem-blaem lainya. Just sharing aja karena gw sudah terlalu muak. *lebay*..

So, all you have to do just draw your own boundaries, know your limits, and respect each other no matter they are ; cause as long as a know, RESPECT DOESN'T HAVE ANY GENDER.


Piss lop en gaul.
Arr

27.1.12

Kamu, Si Mister Manyun

Beda banget rasanya.


Gw harusnya udah paham banget gimana cara nge-treat seorang cowo, karena bukan cuma sekali gw pacaran serius dengan cowo berikut keanehan-keanehan kelakuannya. Tapi ngga tau kenapa, yang ini tuh beda banget.

Banyak rasa trauma yang masih ngebekas banget di hati dan pikiran gw tentang masa lalu dan kelakuan mantan-mantan pacar gw. Akibatnya, gw akan menjadi lebih waspada. Yang anehnya, ketika gw merasa trauma-trauma itu akan terulang dengan dia, suddenly, everything’s ok. Memang dari awal ok, nothing happens.

Entah karena gw yang trauma dan sangat suudzon menghadapi perilaku dia, atau memang dia yang as easy as it is ngejalanin hubungan gw yang awkward ini? Dari mulai proses kenalan, proses pendekatan, berantem-berantem kecil, sampe-sampe obrolan dan perbincangan kita pun unsual, ungeneral.

Kaya ketika gw udah bete abis, kesel banget dan udah siap pengen marah-marah gara-gara dia seharian ngga ada kabar, ternyata hapenya mati-nyala-mati-nyala gara-gara batrenya udh mau meledak. And you know what? He didn’t lie. Tau darimana dia ngga bohong? Temen gw nyariin dia ke gw karena hpnya ngga bisa dihubungi.

Terus kadang gw ngerasa dia ngga serius-serius amat ngejalanin sama gw. Kaya yang so-so gitu. Ketika gw ngerasain kaya gitu and suddenly, dia mengajak gw untuk tenggelam dalam obrolan tentang sesuatu yang ‘serius’.

Is He can read my feeling?

Ketika gw ngerasa dia kayanya lagi on fire banget sayang sama gw, ternyata dia lagi biasa aja tuh. Standar. Tapi tiba-tiba dia bisa melakukan sesuatu yang sama sekali bukan gombal atau romantis, tapi bisa membuat gw speechless dan gemeter. Seriously!!

Banyak hal yang sepertinya gw perkirakan gw tau maksudnya apa, tapi ternyata gw salah. Kebanyakan malah suudzon yang ada. Daripada gw suudzon terus, gw banyak sharing dengan dia soal ‘mind feeling’ kita berdua. Alhasil? It still on progress. :)

Mungkin Tuhan membuatkan gw ‘job desk’ baru untuk memahami satu manusia special ini. Dengan cara yang beda, dengan rasa yang berbeda, dan dengan tujuan yang berbeda pula.

Belajar memaknai kamu.
Arr

2.2.11

Keep Smiling, Keep Shining!

hollaahooi O-Rangers..
selamat bulan Februari yang semoga penuh cintaaa yaa..
hehe

Lagi pada sibuk ngapain nih?
gw lagi sibuk ujian UAS dan tetekbengek lainya ngurusin magang dan skripsi.
magang sih ga ngurusin, cuma nunggu keluar suratnya itu looohhh...
2 abad.

eniwei,
setelah gw posting tulisan gw soal 'Kalah',
gw banyak banget dapet masukan dari orang-orang yang baca blog gw..
*tengkyu somaaat*
ada yang bilang kalo itu adalah perjalanan hidup dalam pendewasaan diri gw, ada yang bilang "Parah juga lu rin nulis buat dosen", hahaha.
banyak deh.
intinya adalah, setelah gw kaji ulang,
setelah gw mikir dengan pikiran yang datar rata-rata air,
gw ngerasa agak emosi sih waktu nulis itu. yang gw sangka gw udah netral perasaannya, ternyata gw masih emosi.

gw sempet berfikir belakangan ini kalo :
1. mungkin aja emang nilai gw mentoknya segitu.
2. mungkin aja emang hasil karya gw masih banyak mencong sana, mencong sini.
3. mungkin dosen gw ada benernya juga sih...


heemm,
yaa, setelah sekian lama akhirnya gw bisa berpikiran jernih tur positip juga. hahaha.
banyak hal yang sempet masuk dalam pemikiran gw. banyak hal yang gw evaluasi dari diri gw. salah satunya adalah kapabilitas gw untuk legowo dan menerima sesuatu.
kadang gw ngerasa kalo gw udah SUPERB banget dalam menjadi orang legowo. tapi gw lupa kalo banyak orang yang lebih tahan banting drpada gw yang cuma segini doang.

kadang gw lupa kalo ada Dzat yang ngeliatin tingkah laku gw, nyinyir sama dosen, walaupun beliau udah ngasih Ilmu beneran ke gw.
kadang gw lupa kalo gw bisa ngomong kasa sekarang, punya pengetahuan nilai diri sendiri yaa karena dari dosen dan guru-guru gw juga.

huaah.
gw sangka, gw udah oke banget yaa dalam mengatasi ke labilan emosi gw.
but thanks God, gw masih punya BANYAK bgt orang-orang yang peduli sama gw, yang bisa jujur dan apa adanya sama gw, yang ngebukain mata gw, yang ngebukain hati gw, yang ikut andil dalam mendewasakan gw dan mereka priceless.

lu pasti punya juga kaan O-Rangers orang-orang kaya gitu?
menyenangkan yah hidup diantara orang-orang itu walaupun kadang gw suka asik sama dunia gw sendiri, tapi mereka ga marah.
hahaha

_______________-oke, balik ke konteks


jadi intinya adalah, yaa gw bersyukur dengan pencapaian yang gw dapet dengan angka yang segitu.
kalo mau komplain, ya komplain aja sama diri lu sendiri, orang udh ga bakalan ketemu lagi ini dosennya. percuma juga kan gw mencak2 mulu..
emosiii boo. capeee..
haha

semangat menjelang hari baru!!
KEEP SMILING, KEEP SHINING!
happy wednesday O-Rangers...




PS : Gw hari ini genap 40 bulanan sama si cotton candy... what's a long journey...!






eks-o-eks-o

Arr

22.1.11

Kalah

Helloooooww O-Rangers!!
Selamat taun baru yaaa.. (telat arin, ini udah tanggal berapaa?)
Semoga ditaun baru ini semakin banyak energi postif yang menyelimuti hidup kamu yaaa..
(ttssaaahh..)
sebenernya gw juga sangat amat butuh ini sih minggu ini..
setelah PMS yang sangat ampun deh bgt mengontrol diri gw yang SUKSES banget bikin gw mellow tingkat dewa.
Ditambaaaaahhhh.. satu kejadian yang bikin hati gw mengeras dan susah buat nerimo..
oke, gw bakal ceritain sekarang..

Minggu lalu gw dan kelompok Airmagazine gw, which is Sisca, Vega dan Rizza ngebuat satu program airmagazine radio namanya cekidot, singkatan dari cek info dan obrolan terkini.
Kita ngebuat program ini dengan susah payah dan engine full lah istilahnya. Tibalah hari jumat minggu lalu dimana gw presentasiin hasil itu.
Gw buat design produksi yang cakep bgt, penuh warna dan oke bgt deh. Dengan tingkat PD yang full bgt hari itu gw presentasi.
Naas nya, gw ga ngebuat Term Of Reference dalam bentu originalnya dan di print. Sehingga sukseslah masterpiece kita dinilai 78 alias B.
Ngenes. Sakit Hati. Pengen Marah.

Tapi gw berpositip thiking kalo emang ini kesalahan kelompok gw. Gw terima. and thanks God gw dapet tambahan 10 poin karena maju urutan kedua. Minggu depannya, gw harus presentasi airmagazine TV, dan gw bertekad, lebih kuat dari baja, lebih tekun dr siswa berprestasi, lebih semangat daripada cowo pdkt *suka ga relevan deh lu rin..*, GW HARUS LEBIH BAIK DARI MINGGU LALU.

Saking gw semangatnya, gw sampe tanamkan dalam hati gw tema presentasi minggu ini adalah "Revenge of The Fallen". *assik ga tuh*

"Kalah itu bukan berarti nyerah. Tapi mundur 1 langkah untuk buat strategi untuk maju 3 langkah dan MENANG!"




Nah, selama seminggu gw berusaha keras cari kesalahan gw di presentasi radio. gw mengantisipasi dengan se waspada dan sebaik mungkin. yang kurang gw tambahin, yang ga rapih gw benerin, hampir ga ada yang luput. As a (junior) producer buat airmagz TV ini, gw pengen bgt ini bisa bagus.
Sehari sebelum presentasi, gw cek en ricek semuanya. Ga pengen ada yang miss. sampe editor gw, gw cekokin nasi goreng baso sama kratingdaeng 2 botol biar bisa maksimalin ngedit.. *thx to Sisca and Ega. U are my hero*
Sampe sebelum tidur, gw udah pastiin semuanya ready dan ok, dan gw sangat bersemangat sekali untuk 'revenge'.

Pada saat presentasi, gw PD bgt dan semangat luarbiasa. Gw pompa temen-temen gw supaya semangat juga. Oh iya, FYI, saat proses syuting airmagz TV ini, kita sempet re-shoot karena ternyata ga ke record. Bener-bener berlumuran darah bgt ngerjainnya.. *tsaah. Lebay*
Akhirnya, datanglah dimana si Dosen ngasih tau nilai between kelompok gw dan kelompok 1. And you know what??

NILAI KITA SAMA. 87.

Lah terus kenapa gw permasalahin kalo sama? Karena, IT'S UNFAIR!
Tokek belang diatas atap juga tau kalo gw bisa dapet lebih daripada 87. Gw ga akan bandingin kelompok gw sama kelompok 1, karena satu, mereka temen-temen sekelas gw. Dua, ini bukan kesalahan mereka. dan tiga, jenis program kita beda. Gw News, mereka Feature.
Yang gw permasalahkan adalah..

Why you so Unfair Ma'am???
Anda tidak menyinggung kesalahan teknis yang kami buat terlepas dari suara ambience pada saat reportase Yusmega terlalu besar.
Anda membahas soal perbandingan IDE antara NEWS yang memang sulit untuk dikembangkan dengan FEATURE yang memang harus kreatif.
Anda membuat seolah-olah kelompok kami sangat STANDAR dalam melakukan tugas.
Anda membuat saya dan ke duapuluh tiga teman-teman saya kecewa.

Merujuk ke konteks, gw memang menyadari yang namanya persaingan itu pasti ada dimanapun kita hidup. Tapi gw hampir selalu sehat dalam bersaing. Gw belajar beladiri, gw ikut pertandingan yang pastinya bersaing. Dan gw selalu diajarkan untuk bersaing secara sehat dan menerima kekalahan. Tapi apakah menerima kekalahan yang bukan seharusnya harus juga gw lakuin?

Gw paham bener gimana harusnya menerima dan menyikapi kekalahan. Gw pinter untuk disuruh bersabar dan lapang dada. GW UDAH MATI RASA soal sabar, nerimo dan lapang dada. Jadi kenapa sekarang gw meradang? Karena alasannya cuma satu.

Gw ga seharusnya kalah.

Gw selalu 110% dalam ngerjain semua tugas kuliah. Gw terbiasa berinovasi dengan tugas-tugas gw. Gw ga pernah 'asal jadi' dalam ngerjain tugas, intinya, gw selalu total. Tapi kalo ini jerih payah gw dan kedua puluh tiga temen gw cuma dihargai 'segitu' aja.
Buka nilai yang saya butuhkan dari Anda, tapi penghargaan atas apa yang kami buat sesuai dengan kenyataannya. Kami memang tidak sesempurna yang Anda mau, tapi setidaknya kami melakukan yang terbaik. 200% untuk tugas Anda.

Jujur, gw sangat kecewa. Gw sedih sampe harus ngeliat editor gw dikritik segitunya sampe nangis. Gw marah karena detail yang dikritik oleh beliau tidak terlalu penting, Gw emosi. Dan memutuskan untuk...

WALK OUT dari kelas.


"Rasa kekalahan memang pahit untuk ditelan. Tapi gw sudah hampir belasan tahun belajar untuk menerima kekalahan dan belajar menyikapi keadaan dan bangkit. gw ga gampang menyerah. gw ga didik oleh bokap gw untuk jadi cw lemah. that's why gw ga terus menyerah ketika gw kalah. Tapi buat nelen kekalahan yang ga seharusnya, sori, GW PANTANG"






Tapi apa daya. Itu adalah keadaan yang harus gw terima. Sekali lagi HARUS gw terima. Lama gw berpikir sepanjang perjalanan pulang gw dari Jakarta ke Bogor tentang masalah ini. dan gw merasa, kadang, sebuah kekalahan itu bukan hanya datang dari diri kita sendiri saja, tapi juga dari orang lain. Dan gw menyadari kalo ini adalah ujian gw untuk berpikir lebih sederhana dan dewasa menghadapi masalah hidup gw yang kian kompleks. 
Mudah-mudahan gw bisa lebih legowo lagi sekarang mengingat ini adalah perihal menang atau kalah. Dan memang sudah ada hukum yang mengatur kapan kita menang dan kapan kita kalah, juga kapan kita diatas dan kita dibawah.














*Buat Anda, Dosen saya tercinta : Terimakasih atas pelajaran hidup yang 'tidak sengaja' Anda berikan kepada saya. Tapi maaf, ujian yang Anda berikan ternyata tidak sukses Menghancurkan saya, malah menjadikan saya pribadi yang lebih KUAT dan lebih siap menghadapi orang-orang seperti Anda dikemudian hari. Terimakasih*


*Dear kelompok 2 Aimagazine.. Maaf gw gabisa bawa lu semua ke nilai sempurna. Cuma itu yang bisa gw usahain semampu gw. Makasih atas kerjasama kalian, GW BANGGA SAMA LU SEMUA!*

Love,
(maybe) ur beloved producer
Arinda Casni.

31.12.10

Satu untuk 11, sebelas untuk 1






Wow!

merinding banget gw ngikutin final AFF dari awal sampe final kemaren..
emang sih.. semua orang pasingomongin hal yang sama sama gw..
dari mulai twitter *of korss.. #loveindonesia dan #thankyouriedl jadi TT*, koran, majalah, radio *sampe ada radio top 40 ganti nama jadi TIMNAS FM* dan tv pastinya ngebahas soal aff ini..

oke..
gw ga akan mengulang-ulang informasi yang udah lu deger di berbagai macam sumber itu..
tapi gw cuma mau ngebahas soal judul postingan hari ini.
SATU UNTUK SEBELAS, SEBELAS UNTUK SATU.

masih inget ga sih O-rangers gimana tawuran antar warga didepan  pengadilan negeri jaksel?
atau ngga jakmania yang kaya kucing sama anjing, air sama minyak, udang sama cumi *ga ada hubunganyaa.. perut mulu lu* sama persib?
tapi liat deh, mereka -yang mungkin- terlibat hal yang gw sebutkan tadi saling menyerukan satu kata : INDONESIA.
dan bernyanyi dengan suara bandung selatan-suara ke bandung, musik ke selatan- lagu garuda didadaku sepanjang beberapa minggu ini.







SATU bangsa Indonesia yang lama ilang dari kuping gw, kemaren jelas banget keliatan bahkan sampai ketinggian burung rajawali dan garuda pacaran.
SATU bangsa Indonesia yang ga pernah jadi satu gara-gara satu dan lain hal, kemaren kompak banget janjian, joged bareng, jadi calo bareng, nginep bareng di GBK.
SATU bangsa Indonesia yang katanya cuma ada dinaskah sumpah pemuda kemaren bisa sombong karena emang mereka bersatu.
SATU bangsa Indonesia rela nyumbangin duit jutaan ke kantong perserikatan itu ataupun kekantong calo, rela bawa anak-bini demi liat muka irfan bachdim, ikhlas padedet-dedet (desek2an-red) dari bray beunta nepi ka bray deui isukna, buat SEBELAS pemain timnas Indonesia.

SEBELAS pemain timnas plus daddy Riedl yang pontang panting, tunggang-langgang latihan di lapangan yang yaaaa giituuuu deehhh lumayaan.
SEBELAS pemain timnas yang mendadak sering ngahiung (berdengung) kupingnya diomongin 200 juta rakyat Indonesia dan dunia.
SEBELAS pemain timnas yang *pasti* sura curi-curi pandang waktu latihan sama juru poto.
SEBELAS pemain timnas yang setengah mati berjuang demi lambang GARUDA yang di bordir didada kirinya, demi siluet garuda segede perut yang ngebatu menyamarkankan buncitnya, demi GARUDA yang di nyanyiin lebih dari 150 ribu supporter sepanjang permainan.
SEBELAS pemain timnas yang bermain dengan tangan kosong tapi otak ga kosong. Yang sempet kalah dalam perang STARWARS di stadion orang seberang. Yang selalu semangat meski diselingi teriakan "Nurdin Turun!" dari tribun.
SEBELAS pemain timnas yang dengan cantiknya menutup final piala AFF dengan kemenangan yang membanggakan.. memenangkan hati SATU bangsa Indonesia walaupun tanpa piala dan pedang laser.


Keren ya?
Buka gw, maksudnya Timnas kita. Mereka secara ga langsung menyatukan bangsa Indonesia.
Dari mulai Pak Presiden sampe para sinden, nonton, dukung, tumplek blek di GBK.
Gila yah, merinding gw pas liat stadion GBK dan sekitarnya memerah..
Jakmania sama Viking foto bareng, Aremania juga makan gado-gado*iyaa...tau ga nyambung..*..
pokonya, ketika pake baju merah yang ada garudanya, LU SAMA GW, SAMA-SAMA GA SUKA MAIN LASER KAN? eh, maksudnya, sama-sama Indonesia kan?



Oke, stop about intermejonya.
*sepanjang itu intermejo doang? haha*

Buat gw *dan mungkin juga rakyat indonesia* angka itu bukan tolak ukur suatu kemenangan. Ya emang sih kalo menang harus gede angkanya atau banyak golnya, tapi gw bangga, Timnas bisa menang dikandang sendiri, dengan permainan yang maknyuss kalo kata Pak Bondan mah.
Ya Ga??


Ga perlu khawatir dear pemain timnas...
kalian ga usah minta maap segala sih kalo gw bilang..
saksi mata udah lebih dari 100 ribu pasang mata kok...
Yang liat gimana permainan kalian..
dan kami bangga, begitupun media-media yang suka nyinyir kaya abg kawin muda..
Dan satu lagi, makasih yaa Timnas. Berkat kalian gw suka sama bola, tau nama Yongki Ari, Hamka Hamzah, Okto Maniani, Kaptem Timnas, Firman Utina, M. Ridwan, Muhamad Nasuha dengan baik plus mukanya..
Dan itu menghindarkan gw dari kejadian "Markus Kido" *blushing*


"Apapun yang terjadi, ku kan selalu ada untukmu, Garuda didadaku, Indonesiaku"

Arr

22.11.10

Powerbooster : I Am



i am special
i am beautiful
i am wonderful
and powefull
unstoppable

Sometimes i'm miserable
sometimes i'm pitiful
but that's so typical of all the things, i am


Hillary Duff- I Am

24.9.10

Ophidiophobia

Hollahoii O-Rangers!!

Apa kabar niiii? apa kabaarr?
hehe
semoga baik2 saja yaaaa..

gw mau sharing tentang rahasia terbesar gw abad ini nih.. Tadinya sih rahasia besar, tapi setelah beberapa temen2 deket gw dengan-sangat-kreatifnya berusaha mencari tau, jadilah kebongkar..

I WAS AN OPHIDIOPHOBIA PERSON.

Ophidiophobia adalah ketakutan terhadap ULAR. Dan kenapa gw tulis kalimat itu dengan past tense, karena memang saya sudah sembuh 90%.. :)
Mau tau ga gimana ceritanya?

Sebelumnya gw curhat dulu yee..

Kisah berawal ketika seorang putri nun jauh dinegeri seberang....upps, maav, salah buka buku..maksudnya berawal dari gw kelas 1 SD. Saat itu dirumah lama gw, gw ketemu sama uler ijo licin kecil mengkilat dan heboh bgt deh pokonya. Awalnya sih biasa aja, tapi pada saat si doi ngelilit botol dot gw kemudian dia peluk tak dilepas2, mendadak gw jadi amat-sangat-terancam dan takut.

Gw kira itu cuma sesaat aja, tapi ternyata, hampir 15 tahun (kalo inget umur suka males deh gw) gw menyimpan rasa itu *saelaaaaah* daan dari takut biasa, gw berubah menjadi seorang phobia.

Jangankan liat wujud aslinya, dulu, *sampe beberapa minggu lalu* gw denger namanya disebut, *praktekan dengan suara berbisik* "Uuullaaarrrss", gw langsung merinding, pengen muntah, gemeter, pusing, ga bisa gerak, ga bisa mikir, bahkan untuk ngomong 'STOP!' pun gw ga sanggup.

itu baru namanya doang disebut. Liat gambar kartun dengan warna-warni cerah ceria, gw muntah dan langsung emosi diikuti dengan kata2 "PINDAHIN GA TUH GAMBAAAARRR!" sambil bawa pedang.

kalo liat liputan ditipi, kan gerak dan wujudnya kan kaya asli tuh, biasanya gw langsung ambil posisi siap ngelempar tipi pake ember, sambil sebelumnya gw udah merinding dr ujung kaki sampe ujung rambut selama kurang lebih 5 menit di mode : vibrate, alias sambil gemeter.

ini yang jawaranya...
kalo ada siapapun, gw ulangi, SIAPAPUN. mau dewa kek, mau si cotton candy kek (gw ancem putus 7 turunan) atau siapapun yang berani bawa ULER2AN KARET 3 DIMENSI kehadapan muka gw, gw akan kejar dia sambil bawa gergaji besi sambil bilang 'GwW BUNUH LUUUUU BEDUAAAAA... GW BUNUUHHH!'.
Tentunya, setelah gw tereak-tereak *saking kencengnya sampe pake 'E'*, berlarian ke seantero ruangan, muka pucet, pala pusing nangis kejer, sesek napas, dan kemudian pingsan. YA, gw bisa PINGSAN sama uler karet.

SEE, betapa gw amat sangat takut sekali terhadap binatang yang satu itu.
tapi beberapa minggu kemaren, secara ajaib, gw sembuh! 90% gw bisa jamin gw sembuh!!
Kenapa 90%? soalnya ada beberapa jenis ular yang gw masih ga bisa liatnya.. Yaitu uler ijo kecil mengkilat (kan merinding kan gw sambil nulis), uler belang, uler albino (ini sama sekali gw ga bisa liat) dan ular warna merah mengkilat.

Apakah gw sudah pegang makhluk itu?
ooooo tentu BELOM.
Gw baru menjalankan terapi visual dan uler karet aja.. Tapi pegang yang asli mah belom sempet..

nih gw bagi sedikit tips..

Sebetulnya, tipsnya cuma ada......3.

1) Buka pikiran lu. Kasi semangat sama diri lu. Misalkan kalo gw, "Mau sampe kapan lu idup sama ophidiophobia looo?" Semua akan terasa ringan kalo diri lu udah mau open dengan keinginan lu.

2) Berani. Berani mulai dengan hal2 yang mendasar kaya sebut nama, liat gambar grafis, kartun, gambar asli dan bergerak.. Step by step yaa.. Kalo ga kuat berenti aja, jangan di porsir..

3) Be Your Self. Ga usah terlalu banyak dengerin saran orang. yang tau kondisi lu ya diri lu sendiri. Emang kalo lu ngejengkang gara2 terapi konyol orang lain, mereka mau nanggung? It's Not Crime kok kalo lu punya ketakutan terhadap sesuatu, karena mereka juga pasti punya dan belom tentu punya keberanian buat nyembuhinny sebaik elu.. :)


Cuma segitu koo, sumpah.. Gw juga berharap lu bisa nyembuhin phobia lu sedikit demi sedikit.. Karena semua harus diawali dari rasa percaya terhadap diri sendiri, maka lu harus bangkitin semangat itu..
oke?



P.S: Belom sempet foto  sama uler, tapi gw upload aja yaa beberapa foto sanca batik kesukaan gw.. :) *membuktikan gw sudah agak sembuh kan? ;p)







Salam Semangat,
Arr

16.9.10

Beautiful Garut

This is 'Tanah Pasundan'..
Has an extremely beautiful scenery..
Enjoy..



SITU BAGENDIT
GARUT, WEST JAVA























my beloved DAD

my beautiful MOM



GARUT, WEST JAVA

 


 


my cutest SISTER



the most cutest niece ever! *AZKA*

Garut Big Fam..



With Love,
Arr

29.7.10

The Power of Girl



"It's not a CRIME to go to some place or doing something all alone"


Yap.
Gw adalah orang yang mencetuskan ide tersebut beberapa hari lalu. Sebetulnya ide ini udah ada dalam diri gw sejak gw masih main gundu pake kutang sama si Jojo tetangga gw.
Dalam hidup gw, gw lebih suka melakukan kebanyakan hal sendiri. Dikamar sendiri, pulang kebogor naik bis sendiri, nonton bioskop sendiri, dll.
Memang sih, gw ga sering nnt bioskop sendiri, but at least, gw ga begitu mengharapkan orang lain ketika gw ingin melakukan sesuatu.

Begini, gw pernah ngebahas soal bagaimana didikan bokap gw jaman batu dahulu kala kepada si gw. Dan pemikiran ini pun sepertinya terbentuk karena hal itu..
Dari dulu gw terbiasa untuk survive dan mengerjakan sesuatu sendiri dan terbiasa diandalkan, jadi, -memang- gw ga pernah ada masalah melakukan apapun atau pergi kemanapun sendiri.


Bukan sok aksi apa gimana sih, i realized that i adalah seorang manusia bukan dewa yang berkulit kering dan mempunyai sertifikat internasional beladiri *sombooong* berjenis perempuan. Menurut bahasa masyarakat Indonesia dan dunia yang gw pahami dan gw pelajari secara acak dan juga sotoy, perempuan itu berarti makhluk Tuhan yang indah, lemah, mengundang dosa dan hasrat yang harus dilindungi setiap saat. And i can't deny kenyataan yang terbentang didepan idung gw itu. But, kita sebagai makhluk itu WAJIB MANDIRI DAN BELAJAR BELADIRI. menurut gw.

gw punya beberapa sahabat dan teman yang gabisa melakukan sesuatu sendiri, ga bisa kemana-mana sendiri. Segala harus ditemenin, kemana harus dianterin. Kebayang ga someday, dimana kita harus melakukan itu sendiri karena ga ada orang lain yang bisa bantu kita akan gimana?

Mengemis minta bantuin orang lain?
Hidup dalam zona nyaman sampe kulit kita jadi keriput?

C'mon Girls!
Bangkit!

Apa sih salahnya jalan kekampus sendiri?
Naik angkot sendiri?
Kekantin sendiri?
Naik eskalator sendiri?
Ke kamar mandi sendiri?
Jalan-jalan di mall sendiri?


Tanamkan dalam diri kita semua kalo kita akan aman dimanapun KALAU kita tidak mengundang kejahatan itu,
Banyak hal yg bisa mengundang kejahatan. Misalkan, beli makan disekitar kampus pake hotpants, jalan kekampus pake rok mini atau tanktop belahan rendah, BBM-an ga berenti2 di metromini, dsb.
Emang sih, jadi perempuan di Indonesia itu gabisa lepas dari mata mata rakus pantat dan suil-an2 mesum meskipun kita tertutup pakaiannya. Tapi setidaknya kita bisa meminimalisir itu.

Tanamkan dalam diri kita kalo kita bisa melakukan sesuatu sendiri karena KITA BISA.
Gw percaya, banyak perempuan Indonesia yang mukanya mulus kaya porselen, badannya cakep kaya manekin, dan kelakuannya baik kaya malaikat, bisa melakukan itu sendiri..
Itu akan menjadi nilai lebih loooh buat kita.. Percaya deh.



ASAL.....
Jangan sok berani atau sok kuat.
Bisa-bisa kita malah jadi main course buat penjahat.

Oke girls? Mulai sekarang, belajar untuk mandiri yu!!





Regrads


Arinda Casni,
Untuk semua perempuan Indonesia.

Lost

Hollahoii O-Rangers..


Hari ini isi obrolan 'after hours' di ruang tamu adalah seputar temen Si Ojoy -ade bungsu gw-, named Daffa yang baru aja meninggal senin kemaren. Menurut Ade gw yang merupakan informan yang sangat payah karena ngasih informasi yg ga begitu berkualitas, Daffa itu temen main bolanya di club bola MJR apa MRJ apa RJM gitu gw juga ga jelas. Yang jelas, bukan RCM alias Republik Cinta Manajemen. *outoftopic*

Oke, back to Daffa.
Almarhum ini meninggal karena di ruas tol cipularang arah Bandung. Mobil Luxio yang ditumpanginya dan disupiri oleh ayahnya dicium dengan sangat mesra dibagian pantat oleh truk tronton yang bergiga-giga kali beratnya dari mobilnya.
Bisa dibayangin gimana kondisi mobil itu setelah dicium? *gw agak ngeri bayanginnya*

But, Daffa ga pergi ditempat kejadian. Daffa pergi dirumah sakit Advent, Bandung setelah  berjuang melawan pecahnya pembuluh darah akibat benturan.. Hufh. He's too young to go.. Dia seumuran sama ade bungsu gw yang ga punya pikiran aneh2 soal perempuan, masih suka punya kumis kalo minum susu, dan he's must be super cute.

Gw penasaran kaya apa wajah Daffa ini. So, ade gw menunjukan fotonyabarengan dengan Daffa di ulang taunnya yang ke selebas dari media sejuta umat, Facebook. Di account Daffa, banyak bgt orang yang ngucapin selamat tinggal dr mulai yang serius sampe yang konyol ala anak SD. Ada satu orang yang cuma tulis ":)" yaitu kakanya. Dalam penerjemahan sok tau ala gw, itu merupakan senyum paling getir dan tabar dan the only symbol to explain how missing his sister. And u know what? terbersit dikepala gw pertanyaan ini

"Gimana yaa kalo gw ada diposisi kakanya Daffa?
"Gimana yaa kalo gw diposisi sahabatnya Dafaa?


Akankah gw kuat?
Akankah gw ikhlas?
Akankah gw tidak mengkebiri supir tronton?
Akankah gw tidak mem-voodoo dokter yg ga usaha nyelametin Daffa?
Akankah gw duduk tenang dan menatap dengan senyum foto Daffa?
Akankah gw tidak larut dalam rasa kesedihan dan kehilangan?

AKANKAH GW SIAP?

Entahlah,
Jujur, gw belum pernah ditinggal oleh sahabat atau keluarga deket gw. Alhamdulilah..
Setelah gw merenung sedikit, gw berdoa. Gw ga tau apakah doa gw sekarang akan terdengar baik atau tidak, tapi dalam hati gw berdoa
"Ya Allah, Ya Robb.. Panjangkanlah umur ku dan seluruh manusia yang saya sayangi ya Allah.. Ampunilah dosa ku dan mereka.. Janganlah engkau ambil mereka larena aku tak ingin merasakan kehilangan.. Dan jangan pula kau ambil aku karena akupun tak ingin mereka merasa kehilangan pula.. Amin"

Sound lil bit selfish, huh?

Tapi gw percaya,
Apapun yang ditakdirkan, Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi umatnya..
Apapun yang dituliskan, Allah Maha Mengerti apa yang diinginkan umatnya..
Siapapun yang nanti Engkau ambil duluan, saya yakin Ya Allah, Engkau maha pengasih lagi maha penyayang.





"Selamat Jalan Daffa, semoga amal ibadahmu diterima disisi-Nya. Amin"


Regrads,


Arr

*Big Thx To : Daffa Javier Dewantara and his beloved sister Sashi Kirana for being my inspiration

15.7.10

Voice

Waktu hari sabtu lalu, Yamaha Club Vixion Bogor a.k.a clubnya si cotton candy ulang taun..
So, seperti yang sudah diramalkan oleh si Paul Gurita, gw akan menjadi MC-nya..
Karena gw merasa ini adalah acara 'keluarga' jadi gw ga ngomonguin angka sama panitia (ini mau ngemsi apa masang togel sih? )

Dan dikesempatan membuka acara, gw diminta untuk membuat sebuah narasi yang mewakili perasaan gw selama dua tahun 'hinggap' di pohon YVCF.
So, gw demen banget suruh bikin narasi, apalagi yang menyangkut2 sama perasaan.. *curhat*

Dan, inilah dia narasi yang gw buat special untuk Kado Ulang Taun YVCF..

Seminggu sebelum hari ini banyak yang ditinggalkan oleh kami. Tinggalin Kerjaan, tinggalin meeting harian, tinggalin istri dan pacar yang manyun kaya cumi2 di rumah, dan bahkan ninggalin hobby kami semedi di bengkel. 
Kami bolakbalik cek gedung, cari sponsor yang suka seenak2 knalpot dia, dilempar sana, diempar sini. Berkali2 ngeprint proposal kaya mahasiswa lagi bikin skripsi. 
Rapat terus kerjaannya sambil ngemil nasi padang, pecel lele, dan sate ayam.* hehe*
Pas rapat, kami duduk melingkar ditemani kopi sama rokok persis dukun lagi bikin acara pesugihan. 

Tapi inilah kami, A Family. 
Ada aki without nini, beberapa ayah dan ibu, banyak oom single dandouble, kakak, adik, kawan sebaya dan tentu saja SAUDARI PEREMPUAN. (baca : si saya.. hehe)  

We are not just a happy one, but  also the real one.

A real Family. 
A real family yang saling menjaga. Menjaga harga diri personal dan keluarga. 
A real family saling menolong, menolong mencarikan jodoh, menolong yang abis cium tanah air karena saking cintanya sama negeri ini, dan membawa oleh2, lecet. dan juga menolong yang abis tisoledat alias kepleset. 
A real family saling menyayangi tapi dilarang mencintai pacar dan istri kami masing2. 
A real family saling berbagi. Berbagi tempat nginep,berbagi rokok dan kopi, berbagi sparepart limbahan, sampe berbagi informasi blog dan milis yang kadang isinya cuma ngeledekin si Aki. 
A real family saling mengingatkan. Kalau sedang konvoy, jangan lupa godain cewek di seberang. 



Satu yang gak pernah ketinggalan, curhat colongan
Berawal dari nanyain beli kampas rem yg murah, berakhir menjadi curhat online.


Kami keluarga. Dan keluarga kadang berselisih paham
Kami berselisih paham, adu urat, perang dingin, balapan manyun, adu tahan lama ngambek. Tapi kami berusaha saling memaafkan. 
Kami mencari senang dan keluarga disini. No hard feeling
Kadang saat bersama2 kita bisa melepaskan sejenak muka bos yang selalu asem kaya ketek, khawatir berlebihan taut pacar selingkuh, lagi judes2an sama istri dan kami selalu merasa lebih baik karena kita saling mengerti.


Buat kami, brotherhood is bodorhood. Kita ketawa ketiwi, haha-hihi, gosipin Luna Maya terus sirik setengah mati sama Ariel. 
Buat kami, gak ada one man show, semua orang boleh jadi tenar, meskipun cuma boncenger yang doyan eksis
Buat kami, tidak ada bekas teman, kalo ban bekas ada. Karena kita keluarga, dan tidak ada bekas keluarga. 


Dua tahun bukanlah waktu yang singkat membangun kepercayaan, rasa aman, dan sebuah kata "brotherhood". Kita jatuh, kita sempat sedikit tercerai, tapi kita mampu bangkit bersama dan menjadikan yang terdahulu sebagai cermin. Kiuta menatap masa depan, tak peduli harus bangun dari nol. From zero to hero. 


TRULLY BROTHERHOOD


Salam tumpeng, 


Arr

5.7.10

A Mass Media Impact

Hollahoi O-Rangers..
Gw mau coba nulis sesuatu yang 'lurus' deh besides gw curhat dan nulis puisi.. haha


Gossip is in the air.
Sudah hampir dua minggu lebih televisi dirumah gw dibombardir dengan berita Video Mesum Abang Ariel dengan Lunmay. Hari pertama terbongkarnya berita panas ini membuat si gw penasaran setengah mati secara gitu yah gw ini penggermar beratnya Abang Ariel.
Sempet kaget dan shock *tapi ga lebay* atas gambar-gambar yang ada didalam video itu. Cuma yasudahlah ya, itu mungkin memang mereka dan mereka memang sengaja mengabadikan adegan itu dengan tujuan pleasure.

Itu gw. Itu tindakan gw yang tidak terlalu mengambil pusing atas kejadian Ariel VS Luna atau Ariel The Series season 1. Tapi Media massa a.k.a koran, televisi, internet apalagi, bahkan radio secara semena-mena memblow-up berita ini hingga bukan lagi naik kepermukaan, melainkan mengapung diatas angin.


Mass Media as our World Windows
Bukan gw mau sok tau soal media massa, I just give my opinion aja sebagai masyarakat awam. Memang, sudah sejak lama media massa menjadi mata ketiga kita (secara kita punya mata dua biji.) untuk mengetahui apa yang terjadi diluar sana. Diluar penglihatan kita, diluar kemampuan kita untuk menerawang dan mendeteksi kejadian.
Pendek kata, media massa adalah jendela dunia kita. Kalau dulu, yang pegang slogan ini adalah buku. Tapi kalo menurut gw sekarang, yang disebut jendela dunia adalah Media Massa.
Coba deh kita perhatikan, pagi-pagi buta, pas kita bangun tidur yang kita ambil apa?
Buku pengantar marketing kah? atau BB kita buat liat "Ada apa sih di Twitter hari ini?"
Contoh lain, dimana pertama kali kita tahu bahwa Video mesum Abang Ariel tersebar luas? Kaskus kan? alias the largest Indonesian Community CMIWW.
Hal-hal diatas, adalah beberapa contoh kecil kenapa gw menggambarkan kalo media massa adalah jendela kita sekarang.


Global Village VS Moralitas
Dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat indonesia yang katanya masih ada yang buta huruf kini agak sedikit melek dengan teknologi. Siapa yang tidak tahu fenomena Blackberry? siapa yang sekarang tidak membicarakan Ariel The series? siapa yang sekarang tidak punya account FaceBook (saya!!)?
Masyarakat Indonesia kini menjadi masyarakat hampir modern yang hidup dalam sebuah desa global atau global village.
Global Village adalah desa global yang mana semua anggota dari desa tersebut memberikan, menerima dan menyebarkan informasi melalui media dan teknologi yang digital sehingga informasi dengan jenis apapun dapat diterima dan disebarkan dengan cepat dan baik keseluruh belahan dunia. Hal ini lah yang menyebabkan Miyabi gesit banget pengen liat gaya Abang Ariel sama luna..

Hubungan Global Village dan Moralitas adalah satu, FILTER.
Yap, ketika semua orang memiliki akses begitu bebas dengan berbagai rupa dan ragam media massa, harus ada yang namanya Filter untuk memilah dan memilih mana saja informasi yang dibutuhkan. Tanpa adanya filter, maka perlahan-lahan moral kita sebagai manusia akan semakin dipertanyakan.
Mengapa gw berfikir demikian?
Gini, ketika kita punya akses mudah dan cepat kedalam segala jenis media massa terutama TV dan Internet, kita akan terbiasa secara perlahan-lahan untuk mencari sesuatu yang sebetulnya tidak begitu kita butuhkan. Film porno misalnya. Atau gossip artis, atau yang lebih parahnya lagi, Hacking.
Sehingga moral kita sebagai manusia yang saling harga menghargai akan perlahan-lahan tergantikan dengan kebutuhan duniawi yang gw akui memang nikmat.


The Agenda Setting
Back to Ariel The Series cases. Menurut Theory Agenda Setting yang gw pelajari sampe ngolotok diluar kepala, Meningkatnya nilai penting  suatu topik berita pada media massa menyebabkan meningkatnya nilai penting topik tersebut pada khalayaknya (Nurudin, hlm :195, 2007). Maksudnya adalah kita ini sebetulnya distir oleh media massa (no offense yaa buat para awak media). Media massa akan membuat framing tentang apa saja yang harus dianggap penting oleh masyarakat. Mereka kadang tidak tahu apa yang sebetulnya kita butuhkan sebagai manusia normal (alias ga pengen tau terus-terusan mengenai Ariel), tetapi mereka membuat kita tahu apa yang harus kita pikirkan .


Kita ambil contoh kasus Ariel.
Ketika ariel merusak kamera wartawan  -sorry sekali lagi, no offense-, coba deh O-Rangers bertanya pada diri sendiri, "Apakah kita butuh tahu kalau ada kamera wartawan dirusak sama si Ariel?" tapi media massa merasa kita perlu memikirkan dan tahu hal tersebut karena ini menyangkut hajat para awak media.


Secara detail, gw ga begitu paham what the kamsud mereka memblowup itu sampai heboh demikian. Cuma gw ambil positifnya aja deh, mungkin rasa empati dan solidaritas antar awak media yang menyebabkan berita itu menjadi bumbu kita tiap pagi di infotainment.



Conclusion
Pertanyaannya adalah "Apakah kita bisa berhenti tergantung dengan Media Massa?" Kalo gw pribadi akan jawab TIDAK.
Soalnya, dimana lagi gw bisa update twit gw yang ga penting? nyari lyric snow patrol, buka justin bieber lagi live in concert, nonton NCIS, BONES dan CSI?
Tapi, sekarang adaah waktunya kita pintar memilih media massa. Biarkan Media massa mengatur 'agenda' informasi kita, tapi kitalah yang memilihnya, mau media mana yang akan kita percaya.
Sesuai dengan teori Uses and Gratification Theory yang menyebutkan bahwa kita akan memilih dan menggunakan channel atau media itu sendiri. Dengan begitu, kita harus menjadi 'filter' bagiu dirikita sendiri.

Kalo gw, pengen banget mewujudkan Indonesia yang ga cuma melek teknologi, tapi juga melek informasi yang dibawa oleh teknologi itu sendiri. Sehingga, masyarakat Indonesia bisa semakin pintar menyaring dan memanfaatkan informasi, bukan cuma bisanya pake terus telen.

So, mulai sekarang, ayo pintar pilih berita yang kita butuhkan, bukan cuma apa yang media inginkan.





Warm Regrads,
Arinda Casni si calon sarjana broadcast.

Sumber :
A. Gambar : Mbah Gugel tercintah
B. Teori : Pengantar Komunikasi Massa, Nurudin M.Si, 2007
               Pemahaman Teori dan Praktik Jurnaistik, Mondry S.Sos, 2008

*Leave a comment ya O-Rangers, buat bahan evaluasi gw juga nantinya.. Thx a bunch!*