23.2.12

RESPECT! [capslock : on]

Hollahoii O-Rangers...
How's your day?
Semoga di malem jumat ini as good as usual yaaa?

Biasanya, kalo gw udah nulis blog, artinya pikiran gw terusik-bahkan terganggu- dengan hal-hal yang umumnya sih gw alami sendiri dikeseharian gw.  Nah kaya yang sekarang lagi gw rasain nih O-rangers. Ngga jauh-jauh sih temanya dari 'urus aje hidup lu sendiri'.. :)

Gw itu punya satu kepercayaan yang, yah, kalo bisa dibilang agak-agak aneh. Gw itu gampang banget keganggu dengan orang-orang yang ribet, too much take concern with my life, my problem and everything mine.
Gw itu gampang banget keganggu dengan hal-hal yang sifatnya ngacak-ngacak ranah pribadi orang atau ngelewatin 'police line' yang udah gw pasang didalam hidup gw.

Gw yakin ko setiap orang punya batas-nya masing-masing. Ada yang ketutup banget atau kebuka banget. Gw ngomong gini bukannya gw bukan orang yang ngga pengen tau urusan orang alias KEPO atau FUDUL ; gw suka -bahkan sering- penasaran dan pengen tau dengan urusan orang, BUT, selama ini, sejauh yang gw sadari, gw tetep menghormati privacy mereka karena GW JUGA PUNYA PRIVASI.

simpel kan?

Buat gw, hidup bersosialisasi dengan manusia lain itu simpel banget. Jangan pernah melewati batas orang lain yang SELALU TIDAK PERNAH terlihat karena gw pun PUNYA BATAS ITU. Sesimpel itu? iya.

Dan semua hal diatas related to kejadian gw hari ini.

Jejaring sosial Twitter kadang mengharuskan kita untuk ask permission to someone who wants to follow us ketika dia 'memutuskan' untuk berteman dengan kita.
Gw termasuk orang yang memprotect akun twitter gw dan kalau ada orang yang mau follow gw dia harus send follower request ke gw untuk gw accept.

Masalahnya adalah :

HARUS YA GW FOLLOW BALIK ORANG YANG MEMUTUSKAN UNTUK FOLLOW GW?

Buat gw, alasan gw protect akun twitter gw aja harusnya sih udah cukup jelas untuk menandakan bahwa gw ngga suka sembarang orang cari tau tentang hidup gw. Disamping kadang gunanya cuma buat ngabisin rasa penasaran, kadang ngga ada gunanya.

Kalau sampai sejauh tulisan ini lu melihat gw adalah orang yang sombong atau belagu ; it's your own problem not mine. Karena itu adalah persepsi lu terhadap gw. Buat gw ngga masalah. Haters itu ada sebagai penyeimbang supaya manusia sadar dia itu ngga akan pernah sempurna dan ngga akan pernah bisa memuaskan rasa haus dirinya akan pencitraan dan harapan orang lain. Standar lah ; Manusia tidak akan pernah puas.

Buat gw, menerima follower request dari seseorang itu mesti ada alasannya. Selain biasanya memang minimal pernah liat mukannya atau pernah berinteraksi dengan dia, ya memang didunia nyata gw kenal dan berteman atau memiliki hubungan dengan seseorang itu.
Terlepas dari itu, maaf, gw ngga ngejar target buat punya followers ribuan atau jutaan kok. Eksis amat.

Masih dalam definisi yang diambil dari kitab dalam otak gw, twitter itu fungsinya kurang lebih sama dengan SMS, atau aplikasi messeger lainnya yang secara mendasar fungsinya adalah membuat komunikasi. Bedanya, gw maunya komunikasi dengan orang yang gw kenal dan kenal gw. Masalah?

Bukan gw ngga mau menambah teman baru melalui akun twitter dan akun-akun lain di jejaring sosial... Tapi setelah gw perhatiin, ujung-ujungnya, cuma buat nambah follower doang kan? Saling mention ketika memang perlu memention. Ketika ngga, mantau timeline aja.

Masih banyak kok cara berteman yang lebih menyenangkan selain lewat 'random request' ke akun jejaring sosial orang. berkenalan secara langsung lebih enak. Bisa lebih tau gimana mukanya, gimana cara ngomongnya, kepribadiannya, dan lain-lainnya.

Menurut gw, ngga ada regulasi yang mengatur seseorang harus mem-follow balik orang yang dengan sadar mem-follow dia, begitu juga sebaliknya ; seseorang harus meminta orang yang secara sadar dia follow untuk mem-follow balik.
Basic-nya, perihal follow-memollow ini sih tergantung orangnya aja.. Ngga bisa dipaksain.. Santai aja, ngga usah ribet. Ngga mempengaruhi hidup kita secara signifikan juga kok dengan perihal ini.

Kalau soal orang yang membiarkan timeline bisa dibaca bebas oleh orang lain sih gw ngga mau tau. Itu kembali lagi kepada pilihan dan keputusan yang mereka ambil, terlepas dari alasan apapun yang mendasarinya. Lagian, itu urusannya dia bukan gue. :D

Jadi, pada intinya adalah....
Ya, hidup masing-masing aja lah. Hidupi kehidupan lu and i'll live mine. :)
Respect people...



Love,

Arr

No comments:

Post a Comment