aku pernah meretas asa dibalik jelaga cinta
bahkan bersemayam direruntuhan pesona belaka
dan hidup sebagai aura fatamorgana
aku pernah bercerita seputar senyuman yang dilukiskan indah
tanpa ada jeda dalam setiap goresannya
menggenak diteluk bahagia
dan kian beriak membaca senja
kini aku masih berdiri menghadap surga
tak banyak mengerenyitkan dahi hanya bisa bernyanyi
melempar jutaan resah yang menggantung lama dibalik hati
kini aku masih disini
membantumu gulingkan tembok yang tak pernah sekekar pohon
dan mencoba lapangkan tangisanmu
tak jua menatapmu hantarkan butiran kesal
dan jatuhkan amarah tepat disebelah telinga perempuan kuyu
aku ada disini
merapat
dan melipir pagi
aku begitu percaya
bahwa nanti
kamu akan menyinsing sesegera mentari.
jakarta,
juni
2010
No comments:
Post a Comment