31.12.10
Satu untuk 11, sebelas untuk 1
Wow!
merinding banget gw ngikutin final AFF dari awal sampe final kemaren..
emang sih.. semua orang pasingomongin hal yang sama sama gw..
dari mulai twitter *of korss.. #loveindonesia dan #thankyouriedl jadi TT*, koran, majalah, radio *sampe ada radio top 40 ganti nama jadi TIMNAS FM* dan tv pastinya ngebahas soal aff ini..
oke..
gw ga akan mengulang-ulang informasi yang udah lu deger di berbagai macam sumber itu..
tapi gw cuma mau ngebahas soal judul postingan hari ini.
SATU UNTUK SEBELAS, SEBELAS UNTUK SATU.
masih inget ga sih O-rangers gimana tawuran antar warga didepan pengadilan negeri jaksel?
atau ngga jakmania yang kaya kucing sama anjing, air sama minyak, udang sama cumi *ga ada hubunganyaa.. perut mulu lu* sama persib?
tapi liat deh, mereka -yang mungkin- terlibat hal yang gw sebutkan tadi saling menyerukan satu kata : INDONESIA.
dan bernyanyi dengan suara bandung selatan-suara ke bandung, musik ke selatan- lagu garuda didadaku sepanjang beberapa minggu ini.
SATU bangsa Indonesia yang lama ilang dari kuping gw, kemaren jelas banget keliatan bahkan sampai ketinggian burung rajawali dan garuda pacaran.
SATU bangsa Indonesia yang ga pernah jadi satu gara-gara satu dan lain hal, kemaren kompak banget janjian, joged bareng, jadi calo bareng, nginep bareng di GBK.
SATU bangsa Indonesia yang katanya cuma ada dinaskah sumpah pemuda kemaren bisa sombong karena emang mereka bersatu.
SATU bangsa Indonesia rela nyumbangin duit jutaan ke kantong perserikatan itu ataupun kekantong calo, rela bawa anak-bini demi liat muka irfan bachdim, ikhlas padedet-dedet (desek2an-red) dari bray beunta nepi ka bray deui isukna, buat SEBELAS pemain timnas Indonesia.
SEBELAS pemain timnas plus daddy Riedl yang pontang panting, tunggang-langgang latihan di lapangan yang yaaaa giituuuu deehhh lumayaan.
SEBELAS pemain timnas yang mendadak sering ngahiung (berdengung) kupingnya diomongin 200 juta rakyat Indonesia dan dunia.
SEBELAS pemain timnas yang *pasti* sura curi-curi pandang waktu latihan sama juru poto.
SEBELAS pemain timnas yang setengah mati berjuang demi lambang GARUDA yang di bordir didada kirinya, demi siluet garuda segede perut yang ngebatu menyamarkankan buncitnya, demi GARUDA yang di nyanyiin lebih dari 150 ribu supporter sepanjang permainan.
SEBELAS pemain timnas yang bermain dengan tangan kosong tapi otak ga kosong. Yang sempet kalah dalam perang STARWARS di stadion orang seberang. Yang selalu semangat meski diselingi teriakan "Nurdin Turun!" dari tribun.
SEBELAS pemain timnas yang dengan cantiknya menutup final piala AFF dengan kemenangan yang membanggakan.. memenangkan hati SATU bangsa Indonesia walaupun tanpa piala dan pedang laser.
Keren ya?
Buka gw, maksudnya Timnas kita. Mereka secara ga langsung menyatukan bangsa Indonesia.
Dari mulai Pak Presiden sampe para sinden, nonton, dukung, tumplek blek di GBK.
Gila yah, merinding gw pas liat stadion GBK dan sekitarnya memerah..
Jakmania sama Viking foto bareng, Aremania juga makan gado-gado*iyaa...tau ga nyambung..*..
pokonya, ketika pake baju merah yang ada garudanya, LU SAMA GW, SAMA-SAMA GA SUKA MAIN LASER KAN? eh, maksudnya, sama-sama Indonesia kan?
Oke, stop about intermejonya.
*sepanjang itu intermejo doang? haha*
Buat gw *dan mungkin juga rakyat indonesia* angka itu bukan tolak ukur suatu kemenangan. Ya emang sih kalo menang harus gede angkanya atau banyak golnya, tapi gw bangga, Timnas bisa menang dikandang sendiri, dengan permainan yang maknyuss kalo kata Pak Bondan mah.
Ya Ga??
Ga perlu khawatir dear pemain timnas...
kalian ga usah minta maap segala sih kalo gw bilang..
saksi mata udah lebih dari 100 ribu pasang mata kok...
Yang liat gimana permainan kalian..
dan kami bangga, begitupun media-media yang suka nyinyir kaya abg kawin muda..
Dan satu lagi, makasih yaa Timnas. Berkat kalian gw suka sama bola, tau nama Yongki Ari, Hamka Hamzah, Okto Maniani, Kaptem Timnas, Firman Utina, M. Ridwan, Muhamad Nasuha dengan baik plus mukanya..
Dan itu menghindarkan gw dari kejadian "Markus Kido" *blushing*
"Apapun yang terjadi, ku kan selalu ada untukmu, Garuda didadaku, Indonesiaku"
Arr
Bolehkah?
bolehkah?
jika derap ragu menggangu tidurku hingga terjaga?
hingga aku berteriak mengusirnya?
bolehkah?
kalau resah menyelimutiku dipenghujung mimpi?
hingga aku berkaca-kaca dan kembali tidur?
bolehkah?
jika lelah menjemputku dan aku terpaksa menyerah?
walau aku bersimbah asa?
katakan,
aku harus bagaimana.
dan kamu,
akan bagaimana.
bogor, des 2010
arr
jika derap ragu menggangu tidurku hingga terjaga?
hingga aku berteriak mengusirnya?
bolehkah?
kalau resah menyelimutiku dipenghujung mimpi?
hingga aku berkaca-kaca dan kembali tidur?
bolehkah?
jika lelah menjemputku dan aku terpaksa menyerah?
walau aku bersimbah asa?
katakan,
aku harus bagaimana.
dan kamu,
akan bagaimana.
bogor, des 2010
arr
Mungkin tinggal ini yang tersisa
denting malam belum berlalu dari tepian waktu..
ak duduk bergumul dengan kata-kata dalam barisan soneta yang kian mendayu..
sampai aku terdiam.
aku kira, ak telah menelanjangi pusara jiwamu,
hingga yang kau tutupi dengan kain lara.
aku sangka, mata ini telah membuat cerita bersambung yang dirtulis dari bias-bias rona kekuningan itu.
hingga yang terbawa dengan darah.
aku kira, hanya aku saja yang menyaksikanmu tidak lagi berlalu,
melainkan mulai berlari, menghilang,
berubah bersama hujan
dan tak pernah menengokku.
tapi ternyata beberapa sayapmu patah, ksatria.
pedangmu tak lagi tajam menghujam jiwa.
perisaimu tak mampu lagi menutup bagian-bagian yang tak bisa kau isi.
dan baju baja mu, kini,
menjadi dirimu seutuhnya..
menelan jutaan ton asa dan harapan milik ksatriaku dulu.
menghembuskan senyuman dan cerita ceria tentang hujan yang lama berlalu
menyebrangkan kiasan-kiasan samar jiwa yang hidup.
menjadi setengah mati.
jangan pernah pergi.
mungkin aku terlalu naif untuk menampar mukamu dengan tangisku..
mungkin aku terlalu lemah untuk memungut butiran risaumu.
tapi aku disini,
dia disini,
mereka disini..
menunggu pahlawan mereka pulang.
bukan untuk sebuah tropi bagai juara,
tapi untuk waktu yang telah ikut berperang dan musnah bersama sisi lain dari keangkuhanmu.
percayalah. pulanglah.
bahkan mungkin,
ya mungkin.
aku rela menjadi sejarah yang usang untuk masa depanmu.
Bogor,
31 des 2010
arr
ak duduk bergumul dengan kata-kata dalam barisan soneta yang kian mendayu..
sampai aku terdiam.
aku kira, ak telah menelanjangi pusara jiwamu,
hingga yang kau tutupi dengan kain lara.
aku sangka, mata ini telah membuat cerita bersambung yang dirtulis dari bias-bias rona kekuningan itu.
hingga yang terbawa dengan darah.
aku kira, hanya aku saja yang menyaksikanmu tidak lagi berlalu,
melainkan mulai berlari, menghilang,
berubah bersama hujan
dan tak pernah menengokku.
tapi ternyata beberapa sayapmu patah, ksatria.
pedangmu tak lagi tajam menghujam jiwa.
perisaimu tak mampu lagi menutup bagian-bagian yang tak bisa kau isi.
dan baju baja mu, kini,
menjadi dirimu seutuhnya..
menelan jutaan ton asa dan harapan milik ksatriaku dulu.
menghembuskan senyuman dan cerita ceria tentang hujan yang lama berlalu
menyebrangkan kiasan-kiasan samar jiwa yang hidup.
menjadi setengah mati.
jangan pernah pergi.
mungkin aku terlalu naif untuk menampar mukamu dengan tangisku..
mungkin aku terlalu lemah untuk memungut butiran risaumu.
tapi aku disini,
dia disini,
mereka disini..
menunggu pahlawan mereka pulang.
bukan untuk sebuah tropi bagai juara,
tapi untuk waktu yang telah ikut berperang dan musnah bersama sisi lain dari keangkuhanmu.
percayalah. pulanglah.
bahkan mungkin,
ya mungkin.
aku rela menjadi sejarah yang usang untuk masa depanmu.
Bogor,
31 des 2010
arr
Masih disini
hello O-rangers..
lama banget yaa gw ga pernah lagi ngisi disini..
maaaap bgt sebelumnyaa..
kenapa gw jadi jarang nulis?
ada deh.
pokonya, sooner or later,
i'll be right back..
i miss you too, O-rangers..
*pede setengah dewa*
lama banget yaa gw ga pernah lagi ngisi disini..
maaaap bgt sebelumnyaa..
kenapa gw jadi jarang nulis?
ada deh.
pokonya, sooner or later,
i'll be right back..
i miss you too, O-rangers..
*pede setengah dewa*
Subscribe to:
Posts (Atom)