17.12.09

Bingkai Kehidupan

aku berdiri disudut kaki ibu kota ini
menenggelamkan rasa risau dan gundah ini sendiri
dalam diam aku teringat Sutinah, perempuan baya yang kutemui di televisi kemarin
Ia miskin, Ia lapar dan Ia mengambil.
bukan, bukan, bukan
mana mungkin Sutinah mampu mencuri uang walaupun hanya sekeping.
Sutinah hanya lapar, dan ia mengambil mangga yang jatuh dihalaman
hanya saja, Sutinah tiudak beruntung.
Halaman itu adalah milik Nyai Ageng, istri kepala desa.
---

aku risau dan aku galau
tidak, tidak, tidak
tidak untuk masalah cinta dan cinta
aku risau akan keadilan dinegara kita
bukan, bukan, bukan
bukan aku berlebih ilmu dan ingin mengajari Anda.
tapi apakah iya adil itu berharga?
berapa?
seribu? seratus ribu? seratus juta?
---

angin ini menerpa tubuhku. dingin dan kaku.
dengan pongah hujan terjun dari celah langit.
aku basah, dan aku teringat Sutinah.
kata penyiar televisi, Sutinah dihukun satu setengah bulan penjara.
itukah?
itukah harga sebuah mangga jatuh dihalaman Nyai Ageng?
segitukah?
segitukah dam yang harus Sutinah tebus atas kelaparannya?
kata Sutinah, mangga itu akan dibagi tiga.
Ia, dan dua bayi kembarnya
---

masih basah baju asa yang kupakai,
sedan hitam dengan merek yang mentereng menghadiahi ku air comberan
aku diam, dan aku melihat.
itu Juragan Sapri, suami Nyai Ageng.
seorang kepala desa, dengan mobil dua ribu lima ratus cc
plus sang supir.
Juragan Sapri naik jabatan, lirihku
---

Pagi ini tidak begitu semanis wajah Ibu.
aku bangun dari pergulatanku dengan mimpi dan mengambil remote tivi.
berita pagi selalu hadirkan cuplikan klise manusia
saat aku dan jutaan yang lain masih tertidur.
kita lambat dan tivi selalu lebih cepat.
ada berita panas, tentang seorang kepala desa yang melakukan korupsi.
biasa.
tapi ini sepertinya aku tahu.
ya! itu muka Juragan Sapri, suami Nyai Ageng.
sedang apa dia?
---

Nyai Ageng tampak begitu berat dengan badannya yang besar
duduk lemas dibelakang kursi pesakitan
Ia kaya, Ia kuat dan Ia Maha
namun Nyai Ageng risau, suaminya akan menyusul Sutimah.
kemudian ia menjerit, meronta dan menangis.
Juragan Sapri dihukum empat tahun penjara atas kasusnya
kata berita pagi, ia memakan uang rakyat desa sepuluh miliar
oo. pantas ia bermobil sedan
oo. pantas Sutinah kelaparan
oo.pantas ia hanya menginap empat tahun,
ia harta, ia raya, ia mega
---

dan Sutimah pun mati, tidak dengan mangga Nyai Ageng.


ini saya persembahkan bagi kaum kecil yang tertindas karena hukum dan keadilan, dan para tuan raja yang hidup bergelimangan harta manusia kecil.
ingat, tuhan pasti akan mencari kemana rezekinya yang pergi tak kembali.


arr

2 comments:

  1. saya merindukan tulisan2 kamu yang begini...
    welcome back arinn ^^
    keep writing...

    ReplyDelete
  2. hehe..
    terimakasii mba..
    baru dapet ilham..
    how how?

    ReplyDelete